BAGI YG SENANG KEINDAHAN + PERSAHABATAN dan BERMARTABAT :
Anda tahu kenapa hujan itu menyenangkan ?
Karena turunnya rame2
Pasti garing kalau hujan itu turunnya hanya satu tetes. Lantas satu tetes lagi, dan seterusnya.
Anda tahu kenapa nasi itu lezat dan mengenyangkan ?
Karena dihidangkan rame2.
Pasti bengong kalau hanya satu butir saja di atas piring. Ini mau makan apa ?
Anda tahu gigi itu berguna ? Karena rame2 berbaris rapi.
Pasti ompong nyebutnya kalau cuma satu. Tidak bisa buat mengunyah. Cuma bisa buat tersenyum. Itupun maaf, jelek!
Sungguh...
Di dunia ini sesuatu yang positif selalu spesial saat rame2 dilakukan...
Gotong royong, rame2 tentu lebih oke.
Belajar, rame2 saling bantu lebih banyak yang dipelajari.
Bekerja, rame2 saling tolong menolong lebih cepat selesai.
Itulah gunanya teman2 baik. Teman2 yang saling menasehati, mengingatkan.
Rame2 menjadi selalu lebih seru.
Anda tahu kenapa keyboard laptop atau HP harus lengkap ?
Karena hilang satu saja, rasanya tidak utuh lagi.
Begitulah pertemanan yang baik. Hilang satu, terasa kosong semuanya.
Rame2 selalu lebih menyenangkan.. apa lagi teman2 yg setia, teman dalam suka dan duka, bukan sekedar teman berpestapora selagi berkuasa dan banyak harta.
Sudahkan anda memiliki teman rame2 spt itu. Orang Jawa bilang "tuna satak bathi sanak." Maknanya, lebih baik rugi harta benda dr pada kehilangan sahabat.
Atau rela berkorban demi persahabatan." Semoga kita dianugerahi sahabat2 yg spt itu. Aamiin.
Antika
Senin, 02 Mei 2016
Senin, 25 April 2016
Jadilah "KOPI"
Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyak permasalahan dalam kehidupannya.
Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya.
Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan lalu memasak air sampai mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua TELUR, dan di gelas ketiga KOPI.
Setelah menunggu beberapa, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS
• dan KOPI menghasilkan aroma yang HARUM.
Lalu sang ibu menjelaskan :
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti Kopi.
Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara KOPI malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
”Setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan ALLAH seolah tidak kunjung datang?
Ada 3 reaksi orang saat masalah datang :
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Allah..
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti kopi), menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.
Ada kalanya ALLAH sengaja menunda pertolonganNYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa ALLAH selesaikan.
Selamat pagi sambil menikmati Secangkir Kopi pagi..... sedulur,bulek pak lek,mbah dan semua kluarga ku tercinta ☕π
Senin, 18 April 2016
" MASALAH "
πΏπ»πΏπ»πΏπ»πΏ
Orang konyol sering membuat masalah...
π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅
Orang "Kerdil" memperbesar masalah....
⚡⚡π⚡⚡π⚡⚡
Orang biasa membicarakan masalah...
π’π☎ππ’π±π’
Orang besar mengatasi masalah..π⭐π⭐π⭐
Orang bijak bersyukur dengan masalah....
ππππππ
Orang kreatif melihat peluang dari masalah....
πππππ₯✨⭐
Orang beriman naik derajat karena masalah....
πππππππ.
Jadi, gak ada masalah dengan "masalah"....
πΎπΌπΎπΌπΎπΌπΎ
Masalahnya, bagaimana cara kita menyikapi "masalah"....
π²πΈπ²πΈπ²πΈπ²
Karena hakikatnya, hidup itu rangkaian "masalah" demi "masalah".
π⚡☔☀πππ
So, Jadikanlah "MASALAH" sebagai "Masa memaknai rencana Allah".
π·π±πΉπ΄π»ππ.
πΏπ»πΏπ»πΏπ»πΏ
Orang konyol sering membuat masalah...
π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅
Orang "Kerdil" memperbesar masalah....
⚡⚡π⚡⚡π⚡⚡
Orang biasa membicarakan masalah...
π’π☎ππ’π±π’
Orang besar mengatasi masalah..π⭐π⭐π⭐
Orang bijak bersyukur dengan masalah....
ππππππ
Orang kreatif melihat peluang dari masalah....
πππππ₯✨⭐
Orang beriman naik derajat karena masalah....
πππππππ.
Jadi, gak ada masalah dengan "masalah"....
πΎπΌπΎπΌπΎπΌπΎ
Masalahnya, bagaimana cara kita menyikapi "masalah"....
π²πΈπ²πΈπ²πΈπ²
Karena hakikatnya, hidup itu rangkaian "masalah" demi "masalah".
π⚡☔☀πππ
So, Jadikanlah "MASALAH" sebagai "Masa memaknai rencana Allah".
π·π±πΉπ΄π»ππ.
Senin, 11 April 2016
Catatan Pendaki Gunung
Sebuah tulisan tentang kehidupan, alam, petualangan, perjalanan, fotografi dan mendaki gunung
"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"
Kepemimpinan : Leader VS Manager
Leader
Leader atau pemimpin adalah orang yang mempunyai pemikiran berani,
optimis, pantang menyerah dan tegas. Leader mempunyai daya tarik yang
membuat orang orang bersedia mendukung pemikiranya. Leader tidak butuh
jabatan untuk mempengaruhi banyak orang. Dia memiliki kharisma
tersendiri untuk membuat orang percaya pada pemikiranya. Bahkan tidak
jarang mereka mampu membuat pendukungnya menjadi pengikut yang sangat
loyal.
Leader mampu memberikan inspirasi kepada orang lain. Inspirasi yang
membuatnya bekerja baru berbicara, bukan berbicara baru bekerja. Dia
mampu membuat orang orang segan. Dia mampu membuat orang begitu takut
untuk membuatnya kecewa. Dia mampu memberikan alasan kenapa seseorang
harus mendukung pemikiranya. Dia mampu membakar semangat ketika
pendukungnya sudah mulai tumbang, meyakinkan bahwa semua akan
terselesaikan dengan baik.
Manager
Manager adalah orang yang selalu menyelesaikan sesuatu yang menjadi
tanggung jawabnya. Dia terbiasa membuat rencana yang kompleks sebelum
melakukan sesuatu. Dia tahu berapa jumlah orang yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah projek. Dia mampu membagi seluruh personil sesuai
dengan peran dan kemampuan masing masing. Dia mampu memberikan solusi
atas segala permasalahan yang ada.
Manager identik dengan sifat tepat, cepat, sistematis, terstruktur dan
rapi. Dia membuat orang orang percaya dengan kualitas yang dia miliki.
Manager biasanya pintar dalam membuat inovasi dan lebih dinamis dalam
berfikir. Apa yang direncanakanya jarang meleset, pun jika meleset dia
sudah siap dengan rencana cadangan yang dipersiapkan sebelumnya.
Masih belum ketemu perbedaan mendasar antara Leader dan Manager ?
Saya berikan perbedaan dengan sebuah contoh,
Contoh ketika seorang Manager memimpin forum,
Selamat pagi,
Hari ini kita berkumpul untuk merencanakan sebuah kegiatan. Pembagian
peran dan tugas dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan ini. Setidaknya
kita membutuhkan pelaksana kegiatan yang bertugas menjadi koordinator
kegiatan ini, Sekretaris yang akan mengurusi semua persoalan
administrasi dan bendahara yang akan mengurus persoalan dana. Jika
memungkinkan nanti kita akan membentuk seksi humas untuk mempublikasikan
kegiatan ini secara lebih terstruktur.
Diharapkan kita mampu berkerja sesuai dengan rencana yang telah kita
buat. Jika nanti terdapat masalah maka saya akan langsung membentuk
sebuah forum untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Untuk
Sekeretaris sebaiknya segera bergerak karena biasanya proses
administrasi selalu dilakukan di awal. Sementara itu Bendahara harap
segera membuat rencana anggaran untuk kegiatan ini. Mungkin itu dulu
arahan dari saya, sekian dan terimakasih
Contoh ketika seorang Leader memimpin forum,
Selamat pagi,
Mungkin ini kegiatan yang pertama bagi kita, tapi saya yakin kita mampu
untuk menyelesaikanya. Kita punya banyak orang orang hebat, kita hanya
harus percaya pada kemampuan yang kita miliki. Tidak sembarangan orang
bisa berada disini, teman teman adalah yang terbaik dari kebanyakan
orang yang ada di luar sana. Ini bukan mimpi yang terlalu tinggi, ini
sebuah target nyata yang ada di depan kita. Mari kita sama sama bekerja,
mari kita bekerja sama sama.
Saya berharap kepanitiaan yang telah dibentuk mampu berkerja dengan
baik. Kita harus ingat bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk kepentingan
saya atau anda. Kita harus yakin bahwa apa yang kita kerjakan akan
bermanfaat bagi orang lain. Kita harus berfikir lebih keras, berkeringat
lebih deras. Suatu saat kita akan bangga pada apa yang telah kita
kerjakan, tersenyum menatap kebanggaan yang mampu kita bawa pulang.
Mungkin sekian arahan dari saya, selamat berjuang !
Masih belum ketemu perbedaan mendasar antara Leader dan Manager ?
Manager adalah orang yang memberitahu anda cara untuk menyelesaikan sesuatu, sedangkan leader adalah orang yang memberi anda alasan kenapa anda harus menyelesaikanya - Catatan Pendaki Gunung
Intinya Leader dan Manager adalah sebuah sifat yang berebeda. Keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dalam sebuah organisasi
sangat ideal apabila ketuanya adalah seorang leader dan wakilnya adalah
seorang manager, karena sangat jarang orang yang mempunyai 2 karakter
tersebut dalam satu raga.
Ditulis oleh : Andriyana L, ST (Admin
Komunitas Pendaki Gunung, Pendiri Sherpa Geodesi UNDIP, anggota SWAPALA
KALIJAGA, Surveyor Pemetaan Badan Informasi Geospasial)
Salam Lestari,
Senin, 04 April 2016
10 Kisah Cinta Paling Indah Dalam Islam
1. Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-ZahraCinta
Ali dan Fatimah luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap,
ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu
pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal
cinta di antara mereka. Subhanallah.
Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima.
Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”
2. Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah, suatu kali jatuh cinta pada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi. Suatu saat dikisahkan bahwa Umar mengalami sakit akibat kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Fatimah pun datang membawa kejutan untuk menghibur suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu,"
Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?" Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, "Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!"
3. Abdurrahman ibn Abu BakarAbdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq dan istrinya, Atika, amat saling mencintai satu sama lain sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan pada akhirnya meminta Abdurrahman menceraikan istrinya karena takut cinta mereka berdua melalaikan dari jihad dan ibadah. Abdurrahman pun menuruti perintah ayahnya, meski cintanya pada sang istri begitu besar.
Namun tentu saja Abdurrahman tak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut dalam duka meski ia telah berusaha sebaik mungkin untuk tegar. Perasaan Abdurrahman itu pun melahirkan syair cinta indah sepanjang masa:
Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya
Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan untuk rujuk kembali. Abdurrahman pun membuktikan bahwa cintanya suci dan takkan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.
4. Rasulullah Saw. dan Khadijah binti Khuwailid
Teladan dalam kisah cinta terbaik tentunya datang dari insan terbaik sepanjang masa: Rasulullah Saw. Cintanya kepada Khadijah tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesedian Nabi Saw. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab: “Bagaimana caranya?” Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama.
Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."
Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"
Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.
Masih banyak lagi bukti-bukti cinta dahsyat nan luar biasa islami Rasulullah Saw. kepada Khadijah. Subhanallah.
5. Rasulullah Saw. dan Aisyah
Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.
Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi Saw. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.
Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”
Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.
6. Thalhah ibn ‘Ubaidillah
Berikut ini kutipan kisah Thalhah ibn ‘Ubaidillah.
Satu hari ia berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya. Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka. Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik. Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”
Satu saat dibisikannya maksud itu pada seorang kawan, “Ya, akan kunikahi ‘Aisyah jika Nabi telah wafat.”
Gumam hati dan ucapan Thalhah disambut wahyu. Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat kelimapuluhtiga surat Al Ahzab, “Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”
Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya. Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah. ‘Aisyah binti Thalhah. Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. Persis seperti ‘Aisyah binti Abi Bakr yang pernah dicintai Thalhah.
Subhanallah.
7. Kisah cinta yang membawa surga
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata, "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat. Suatu waktu dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'.
Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik tak bertepuk sebelah tangan.
Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.'
Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.'
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"
Dia menjawab, "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan."
Pemuda itu bertanya, "Jika demikian, kemanakah kau menuju?" Dia jawab, "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."
Pemuda itu berkata, "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab, "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."
Si pemuda bertanya, "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.
Hmm, sebuah kisah cinta yang agung dengan berdasarkan janji bertemu di surga. Luar biasa. AllahuAkbar.
8. Ummu Sulaim dan Abu Thalhah
Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat,
"Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?"
"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan," kata Abu Thalhah.
"Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam," tukas Ummu Sualim tandas.
"Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?" tanya Abu Thalhah.
"Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri," tegas Ummu Sulaim.
Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru, "Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya."
Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tegiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah Saw. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, "Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya."
Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit –seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya." Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.
9. Kisah seorang pemuda yang menemukan apel
Alkisah ada seorang pemuda yang ingin pergi menuntut ilmu. Dictengah perjalanan dia haus dan singgah sebentar di sungai yang airnya jernih. dia langsung mengambil air dan meminumnya. tak berapa lama kemudian dia melihat ada sebuah apel yang terbawa arus sungai, dia pun mengambilnya dan segera memakannya. setelah dia memakan segigit apel itu dia segera berkata "Astagfirullah"
Dia merasa bersalah karena telah memakan apel milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. "Apel ini pasti punya pemiliknya, lancang sekali aku sudah memakannya. Aku harus menemui pemiliknya dan menebus apel ini".
Akhirnya dia menunda perjalanannya menuntut ilmu dan pergi menemui sang pemilik apel dengan menyusuri bantaran sungai untuk sampai kerumah pemilik apel. Tak lama kemudian dia sudah sampai ke rumah pemilik apel. Dia melihat kebun apel yang apelnya tumbuh dengan lebat.
"Assalamualaikum...."
"Waalaikumsalam wr.wb.". Jawab seorang lelaki tua dari dalam rumahnya.
Pemuda itu dipersilahkan duduk dan dia pun langsung mengatakan segala sesuatunya tanpa ada yang ditambahi dan dikurangi. Bahwa dia telah lancang memakan apel yang terbawa arus sungai.
"Berapa harus kutebus harga apel ini agar kau ridha apel ini aku makan pak tua". tanya pemuda itu.
Lalu pak tua itu menjawab. "Tak usah kau bayar apel itu, tapi kau harus bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa dibayar, apakah kau mau?"
Pemuda itu tampak berfikir, karena untuk segigit apel dia harus membayar dengan bekerja di rumah bapak itu selama tiga tahun dan itupun tanpa digaji, tapi hanya itu satu-satunya pilihan yang harus diambilnya agar bapak itu ridha apelnya ia makan."Baiklah pak, saya mau."
Alhasil pemuda itu bekerja di kebun sang pemilik apel tanpa dibayar. Hari berganti hari, minggu, bulan dan tahun pun berlalu. Tak terasa sudah tiga tahun dia bekerja dikebun itu. Dan hari terakhir dia ingin pamit kepada pemilik kebun.
"Pak tua, sekarang waktuku bekerja di tempatmu sudah berakhir, apakah sekarang kau ridha kalau apelmu sudah aku makan?"
Pak tua itu diam sejenak. "Belum."
Pemuda itu terhenyak. "Kenapa pak tua, bukankah aku sudah bekerja selama tiga tahun di kebunmu."
"Ya, tapi aku tetap tidak ridha jika kau belum melakukan satu permintaanku lagi."
"Apa itu pak tua?"
"Kau harus menikahi putriku, apakah kau mau?"
"Ya, aku mau." jawab pemuda itu.
Bapak tua itu mengatakan lebih lanjut. "Tapi, putriku buta, tuli, bisu dan lumpuh, apakah kau mau?"
Pemuda itu tampak berfikir, bagaimana tidak...dia akan menikahi gadis yang tidak pernah dikenalnya dan gadis itu cacat, dia buta, tuli, dan lumpuh. Bagaimana dia bisa berkomunikasi nantinya? Tapi diap un ingat kembali dengan segigit apel yang telah dimakannya. Dan dia pun menyetujui untuk menikah dengan anak pemilik kebun apel itu untuk mencari ridha atas apel yang sudah dimakannya.
"Baiklah pak, aku mau."
Segera pernikahan pun dilaksanakan. Setelah ijab kabul sang pemuda itupun masuk kamar pengantin. Dia mengucapkan salam dan betapa kagetnya dia ketika dia mendengar salamnya dibalas dari dalam kamarnya. Seketika itupun dia berlari mencari sang bapak pemilik apel yang sudah menjadi mertuanya.
"Ayahanda...siapakah wanita yang ada didalam kamar pengantinku? Kenapa aku tidak menemukan istriku?"
Pak tua itu tersenyum dan menjawab. "Masuklah nak, itu kamarmu dan yang di dalam sana adalah istimu."
Pemuda itu tampak bingung. "Tapi ayahanda, bukankah istriku buta, tuli tapi kenapa dia bisa mendengar salamku?
Bukankah dia bisu tapi kenapa dia bisa menjawab salamku?"
Pak tua itu tersenyum lagi dan menjelaskan. "Ya, memang dia buta, buta dari segala hal yang dilarang Allah. Dia tuli, tuli dari hal-hal yang tidak pantas didengarnya dan dilarang Allah. Dia memang bisu, bisu dari hal yang sifatnya sia-sia dan dilarang Allah, dan dia lumpuh, karena tidak bisa berjalan ke tempat-tempat yang maksiat."
Pemuda itu hanya terdiam dan mengucap lirih: "Subhanallah....."
Dan merekapun hidup berbahagia dengan cinta dari Allah.
10. Zulaikha dan Yusuf As.
Cinta Zulaikha kepada Yusuf As. konon begitu dalam hingga Zulaikha takut cintanya kepada Yusuf merusak cintanya kepada Allah Swt. Berikut sedikit ulasan tentang cinta mereka
Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat (Maghrib) negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan peribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya.
Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putera raja yang lain. Setelah bapanya mengetahui isihati puterinya, bapanya pun mengatur risikan ke negeri Mesir sehingga mengasilkan majlis pernikahan dengan Wazir negri Mesir.
Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewalah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya: “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.”
Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir diraja Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekat untuk terus taat kepada suaminya kerana ia percaya ia selamat bersamnya.
Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf a.s. yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf a.s yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan.
Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya: "Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia."
Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf a.s. Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahawa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf a.s oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi isterinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita se¬karang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?”
Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?”
Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis (perawan) dan dari perkawinan itu memperoleh dua orang putra: Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.
Demikianlah kisah-kisah cinta yang menggugah hati saya baru-baru ini. Semoga kisah cinta kita sekalian –saya dan anda, wahai para pembaca- seindah cinta mereka. Wallahu wa Rasulullahu bisshowab.
Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima.
Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”
2. Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah, suatu kali jatuh cinta pada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi. Suatu saat dikisahkan bahwa Umar mengalami sakit akibat kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Fatimah pun datang membawa kejutan untuk menghibur suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu,"
Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?" Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, "Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!"
3. Abdurrahman ibn Abu BakarAbdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq dan istrinya, Atika, amat saling mencintai satu sama lain sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan pada akhirnya meminta Abdurrahman menceraikan istrinya karena takut cinta mereka berdua melalaikan dari jihad dan ibadah. Abdurrahman pun menuruti perintah ayahnya, meski cintanya pada sang istri begitu besar.
Namun tentu saja Abdurrahman tak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut dalam duka meski ia telah berusaha sebaik mungkin untuk tegar. Perasaan Abdurrahman itu pun melahirkan syair cinta indah sepanjang masa:
Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya
Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan untuk rujuk kembali. Abdurrahman pun membuktikan bahwa cintanya suci dan takkan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.
4. Rasulullah Saw. dan Khadijah binti Khuwailid
Teladan dalam kisah cinta terbaik tentunya datang dari insan terbaik sepanjang masa: Rasulullah Saw. Cintanya kepada Khadijah tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesedian Nabi Saw. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab: “Bagaimana caranya?” Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama.
Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."
Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"
Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.
Masih banyak lagi bukti-bukti cinta dahsyat nan luar biasa islami Rasulullah Saw. kepada Khadijah. Subhanallah.
5. Rasulullah Saw. dan Aisyah
Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.
Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi Saw. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.
Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”
Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.
6. Thalhah ibn ‘Ubaidillah
Berikut ini kutipan kisah Thalhah ibn ‘Ubaidillah.
Satu hari ia berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya. Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka. Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik. Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”
Satu saat dibisikannya maksud itu pada seorang kawan, “Ya, akan kunikahi ‘Aisyah jika Nabi telah wafat.”
Gumam hati dan ucapan Thalhah disambut wahyu. Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat kelimapuluhtiga surat Al Ahzab, “Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”
Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya. Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah. ‘Aisyah binti Thalhah. Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. Persis seperti ‘Aisyah binti Abi Bakr yang pernah dicintai Thalhah.
Subhanallah.
7. Kisah cinta yang membawa surga
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata, "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat. Suatu waktu dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'.
Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik tak bertepuk sebelah tangan.
Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.'
Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.'
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"
Dia menjawab, "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan."
Pemuda itu bertanya, "Jika demikian, kemanakah kau menuju?" Dia jawab, "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."
Pemuda itu berkata, "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab, "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."
Si pemuda bertanya, "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.
Hmm, sebuah kisah cinta yang agung dengan berdasarkan janji bertemu di surga. Luar biasa. AllahuAkbar.
8. Ummu Sulaim dan Abu Thalhah
Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat,
"Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?"
"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan," kata Abu Thalhah.
"Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam," tukas Ummu Sualim tandas.
"Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?" tanya Abu Thalhah.
"Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri," tegas Ummu Sulaim.
Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru, "Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya."
Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tegiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah Saw. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, "Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya."
Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit –seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya." Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.
9. Kisah seorang pemuda yang menemukan apel
Alkisah ada seorang pemuda yang ingin pergi menuntut ilmu. Dictengah perjalanan dia haus dan singgah sebentar di sungai yang airnya jernih. dia langsung mengambil air dan meminumnya. tak berapa lama kemudian dia melihat ada sebuah apel yang terbawa arus sungai, dia pun mengambilnya dan segera memakannya. setelah dia memakan segigit apel itu dia segera berkata "Astagfirullah"
Dia merasa bersalah karena telah memakan apel milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. "Apel ini pasti punya pemiliknya, lancang sekali aku sudah memakannya. Aku harus menemui pemiliknya dan menebus apel ini".
Akhirnya dia menunda perjalanannya menuntut ilmu dan pergi menemui sang pemilik apel dengan menyusuri bantaran sungai untuk sampai kerumah pemilik apel. Tak lama kemudian dia sudah sampai ke rumah pemilik apel. Dia melihat kebun apel yang apelnya tumbuh dengan lebat.
"Assalamualaikum...."
"Waalaikumsalam wr.wb.". Jawab seorang lelaki tua dari dalam rumahnya.
Pemuda itu dipersilahkan duduk dan dia pun langsung mengatakan segala sesuatunya tanpa ada yang ditambahi dan dikurangi. Bahwa dia telah lancang memakan apel yang terbawa arus sungai.
"Berapa harus kutebus harga apel ini agar kau ridha apel ini aku makan pak tua". tanya pemuda itu.
Lalu pak tua itu menjawab. "Tak usah kau bayar apel itu, tapi kau harus bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa dibayar, apakah kau mau?"
Pemuda itu tampak berfikir, karena untuk segigit apel dia harus membayar dengan bekerja di rumah bapak itu selama tiga tahun dan itupun tanpa digaji, tapi hanya itu satu-satunya pilihan yang harus diambilnya agar bapak itu ridha apelnya ia makan."Baiklah pak, saya mau."
Alhasil pemuda itu bekerja di kebun sang pemilik apel tanpa dibayar. Hari berganti hari, minggu, bulan dan tahun pun berlalu. Tak terasa sudah tiga tahun dia bekerja dikebun itu. Dan hari terakhir dia ingin pamit kepada pemilik kebun.
"Pak tua, sekarang waktuku bekerja di tempatmu sudah berakhir, apakah sekarang kau ridha kalau apelmu sudah aku makan?"
Pak tua itu diam sejenak. "Belum."
Pemuda itu terhenyak. "Kenapa pak tua, bukankah aku sudah bekerja selama tiga tahun di kebunmu."
"Ya, tapi aku tetap tidak ridha jika kau belum melakukan satu permintaanku lagi."
"Apa itu pak tua?"
"Kau harus menikahi putriku, apakah kau mau?"
"Ya, aku mau." jawab pemuda itu.
Bapak tua itu mengatakan lebih lanjut. "Tapi, putriku buta, tuli, bisu dan lumpuh, apakah kau mau?"
Pemuda itu tampak berfikir, bagaimana tidak...dia akan menikahi gadis yang tidak pernah dikenalnya dan gadis itu cacat, dia buta, tuli, dan lumpuh. Bagaimana dia bisa berkomunikasi nantinya? Tapi diap un ingat kembali dengan segigit apel yang telah dimakannya. Dan dia pun menyetujui untuk menikah dengan anak pemilik kebun apel itu untuk mencari ridha atas apel yang sudah dimakannya.
"Baiklah pak, aku mau."
Segera pernikahan pun dilaksanakan. Setelah ijab kabul sang pemuda itupun masuk kamar pengantin. Dia mengucapkan salam dan betapa kagetnya dia ketika dia mendengar salamnya dibalas dari dalam kamarnya. Seketika itupun dia berlari mencari sang bapak pemilik apel yang sudah menjadi mertuanya.
"Ayahanda...siapakah wanita yang ada didalam kamar pengantinku? Kenapa aku tidak menemukan istriku?"
Pak tua itu tersenyum dan menjawab. "Masuklah nak, itu kamarmu dan yang di dalam sana adalah istimu."
Pemuda itu tampak bingung. "Tapi ayahanda, bukankah istriku buta, tuli tapi kenapa dia bisa mendengar salamku?
Bukankah dia bisu tapi kenapa dia bisa menjawab salamku?"
Pak tua itu tersenyum lagi dan menjelaskan. "Ya, memang dia buta, buta dari segala hal yang dilarang Allah. Dia tuli, tuli dari hal-hal yang tidak pantas didengarnya dan dilarang Allah. Dia memang bisu, bisu dari hal yang sifatnya sia-sia dan dilarang Allah, dan dia lumpuh, karena tidak bisa berjalan ke tempat-tempat yang maksiat."
Pemuda itu hanya terdiam dan mengucap lirih: "Subhanallah....."
Dan merekapun hidup berbahagia dengan cinta dari Allah.
10. Zulaikha dan Yusuf As.
Cinta Zulaikha kepada Yusuf As. konon begitu dalam hingga Zulaikha takut cintanya kepada Yusuf merusak cintanya kepada Allah Swt. Berikut sedikit ulasan tentang cinta mereka
Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat (Maghrib) negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan peribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya.
Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putera raja yang lain. Setelah bapanya mengetahui isihati puterinya, bapanya pun mengatur risikan ke negeri Mesir sehingga mengasilkan majlis pernikahan dengan Wazir negri Mesir.
Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewalah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya: “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.”
Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir diraja Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekat untuk terus taat kepada suaminya kerana ia percaya ia selamat bersamnya.
Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf a.s. yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf a.s yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan.
Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya: "Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia."
Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf a.s. Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahawa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf a.s oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi isterinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita se¬karang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?”
Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?”
Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis (perawan) dan dari perkawinan itu memperoleh dua orang putra: Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.
Demikianlah kisah-kisah cinta yang menggugah hati saya baru-baru ini. Semoga kisah cinta kita sekalian –saya dan anda, wahai para pembaca- seindah cinta mereka. Wallahu wa Rasulullahu bisshowab.

Senin, 28 Maret 2016
Inilah Hikmah Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya
beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qotadah
berkata:”Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk
lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah; “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim).
Anjuran Rasulullah SAW sendiri tidak main-main lho. Pasti ada alasan
kenapa beliau melarang kita makan dan minum sambil berdiri. Nih dia
rahasia medisnya:

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata:
“Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih
sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum
sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras
ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi
berulang-ulang dalam waktu lama, maka akan menyebabkan melar dan
jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.”
Bahkan Dr. Ibrahim Al-Rawi menerangkan;
Jika manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang. Organ
keseimbangan dalam pusat syaraf sedang bekerja keras, supaya mampu
mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri dengan
stabil dan sempurna. Hal ini merupakan kerja yang sangat teliti yang
melibatkan semua susunan syaraf terpenting pada saat makan dan minum.
Sehingga untuk mendapatkan ketenangan itu adalah pada saat duduk,
dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga
sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minuman
dengan tepat dan terkontrol.
Dr. Ibrahim Al-Rawi menekankan ;
Bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa
berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi syaraf kelana
(saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang
mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa-bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang
membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada
lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada
tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang
masuk.
Berikut ini adalah ilustrasi jika kita minum dengan cara duduk
Air yang masuk dengan cara duduk, akan disaring oleh sfringter. Sfringter
sendiri adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka
(sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum
akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal.
Nah, jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum tanpa disaring
lag, dan Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung
kemih, maka terjadilah pengendapan disaluran ureter karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan
penyakit kristal ginjal, salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Susah kencing adalah salah satu akibat dari minum sambil berdiri.
Begitu juga kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan
otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara
mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu
fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat
makan dan minum.
Jadi kenapa kita tidak boleh makan dan minum dengan berdiri...??
Senin, 21 Maret 2016
Tata Cara Memakai Jilbab Yang Benar
Cara Memakai Jilbab Yang Baik Sebagaimana tertulis dalam Al Qur’an surat An Nur ayat 26, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.Terus,
apa hubungannya jilbab dengan kutipan ayat di atas? Ya, sosok wanita
yang baik dalam pandangan islam adalah mereka yang memahami dan
mengamalkan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-harinya. Salah satu amalan yang dimaksud adalah mengenakan
Jilbab.Apa itu jilbab? Menurut Wikipedia jilbab adalah pakaian terusan
panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa
dikenakan oleh para wanita muslim. Jadi jilbab disini bukan hanya
sebatas kerudung yang menutupi bagian kepala dan rambut saja. Dan yang
pasti jilbab itu adalah identitas seorang muslimah. Dimana dengan
jilbabnya dia akan mudah dikenali ke-muslimah-annya dan tidak akan
diganggu.

Cara Memakai
Jilbab Yang Baik
Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan
sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja
syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik? Beberapa di antaranya :
•Menutupi aurat
•Jilbab lebar dan menutup dada
•Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
•Tidak tembus pandang
•Tidak memakai riasan/make up tebal
Kesalahan
Dalam Cara Memakai Jilbab
Mengenai penggunaannya, jilbab itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau
kerudung gaul seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang
ini. Kerudung yang digunakan haruslah syar’I dan sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu dala Al Qur’an ataupun
hadits. Nah, disini akan dibahas sedikit mengenai jilbab atau lebih ke
gaya berbusana kaum muslimah yang seharusnya atau kita kenal dengan
istilah syar’i.
Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Bahwa
anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh
dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga
pergelangan” (H.R. Abu Daud)”. Itu sabda Rasulullah. Tapi nyatanya
sekarang, banyak para muslimah yang salah mengartikan jilbab dan gaya
berbusana yang syar’i.
Berikut
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berkerudung dan berbusana
muslimah
- Kerudung tidak menutupi dada
Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an “.. dan
hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ” (QS. An Nur : 31)
- Rok kurang panjang (agak ngatung)
Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi
dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya Rasulullah, bagaimana dengan
perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Sabda Rasulullah
S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah
menambahkan lagi keatasnya”
- Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak
baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang
ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang
ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan
seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai
dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.
-
Menggunakan riasan make up yang tebal.
Menggunakan riasan make up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang,
tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala sesuatu ynag
berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka
kurang sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas
dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga
jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada
beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu
sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet.
- Kesalahan lainnya dalam berkerudung, diantaranya adalah tidak memakai
kaos kaki, mengenakan blus yang pendek, memakai rok dengan belahan
tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari bahan yang
tipis/jarang.
Cara Memakai Jilbab Yang Benar – Penutup
Demikian penjelasan singkat tentang cara memakai jilbab yang benar dan
jilbab yang salah. Ikutilah yang benar dan jauhilah yang salah. Semoga
bermanfaat.

Cara Memakai
Jilbab Yang Baik
Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan
sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja
syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik? Beberapa di antaranya :
•Menutupi aurat
•Jilbab lebar dan menutup dada
•Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
•Tidak tembus pandang
•Tidak memakai riasan/make up tebal
Kesalahan
Dalam Cara Memakai Jilbab
Mengenai penggunaannya, jilbab itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau
kerudung gaul seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang
ini. Kerudung yang digunakan haruslah syar’I dan sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu dala Al Qur’an ataupun
hadits. Nah, disini akan dibahas sedikit mengenai jilbab atau lebih ke
gaya berbusana kaum muslimah yang seharusnya atau kita kenal dengan
istilah syar’i.
Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Bahwa
anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh
dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga
pergelangan” (H.R. Abu Daud)”. Itu sabda Rasulullah. Tapi nyatanya
sekarang, banyak para muslimah yang salah mengartikan jilbab dan gaya
berbusana yang syar’i.
Berikut
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berkerudung dan berbusana
muslimah
- Kerudung tidak menutupi dada
Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an “.. dan
hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ” (QS. An Nur : 31)
- Rok kurang panjang (agak ngatung)
Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi
dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya Rasulullah, bagaimana dengan
perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Sabda Rasulullah
S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah
menambahkan lagi keatasnya”
- Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak
baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang
ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang
ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan
seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai
dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.
-
Menggunakan riasan make up yang tebal.
Menggunakan riasan make up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang,
tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala sesuatu ynag
berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka
kurang sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas
dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga
jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada
beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu
sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet.
- Kesalahan lainnya dalam berkerudung, diantaranya adalah tidak memakai
kaos kaki, mengenakan blus yang pendek, memakai rok dengan belahan
tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari bahan yang
tipis/jarang.
Cara Memakai Jilbab Yang Benar – Penutup
Demikian penjelasan singkat tentang cara memakai jilbab yang benar dan
jilbab yang salah. Ikutilah yang benar dan jauhilah yang salah. Semoga
bermanfaat.
Langganan:
Komentar (Atom)
